Intensive Care

Pertama, saya terserang sekitar 4 bulanan yang lalu. Dan ini kali kedua saya terkena Thyphoid a.k.a tipes. Alhamdulillah dalam masa pemulihan. Tapi tetap saja rasanya masih belum enak, masih suka was-was, dan masih sangat hati-hati. Gak boleh capek, gak boleh makan sembarang, walhasil hampir dua minggu ini saya masak sendiri di kos. Apa yang dimasak? Ya macam-macam. Mulai dari omelet, sop daging, sop ikan, sampe kalo mentok banget cuma makan abon pake kerupuk (yang digoreng sendiri tentunya). Bisa dibilang sekarang saya dalam perlakuan “intensive care”. Saya punya perawat khusus untuk hal ini.Berbicara mengenai tipes dan opname. Sebenarnya banyak sekali cerita. Dari tipes pertama sampai yang kedua kalinya ini. Tapi untuk yang sekarang ini banyak “romance” nya. Kalo diceritain semua, yang baca komennya pasti “owwhh soo sweeet…”. HeheGejalanya, sudah cukup lama saya mengalami susah tidur, padahal rasanya ngantuk, capek, dan pusing. Itu saya diamkan saja, fikir, “akh kecapekan aja, masuk angin”, mintalah dipijat sama tukang urut langganan. Setelah dipijat, rasanya sudah enak saja. Tapi itu semu, dengan sombongnya saya terus saja mengisi akhir pekan dengan jalan sama teman-teman. Kondisi badan udah semakin gak enak, terkenalah demam, batuk, pilek, susah BAB, perut seperti bergejolak, dan tentu saja pusing.  Feeling saya sudah gak enak. Rasa ini serupa dengan gejala sakit yang pertama.

Najib, mengantar saya ke dokter, cek darah (trombosit, widal, dan liver), dan benar saja hasil laboratorium menunjukkan beberapa deret angka titer setiap parathypi nya positif semua. Diagnosis Thypoid. Bakteri-bakteri salmonella itu sedang aktif di dalam darah saya. Saya putuskan untuk dirawat di Rumah Sakit saja. Seperti sebelumnya, RS. Mitra Keluarga, Depok. Najib membawa saya kesana. Di RS ini kembali saya dirawat oleh dr. Edwin P.H.H Simatupang, SpD.

Enam hari dirawat, saya pulang ke kos. Saya berencana masuk kantor lusa harinya. Siapa yang menduga, rencana itu gagal, karena kembali di tengah malam, Najib membawa saya ke RS. Saya pingsan sampai 4 kali. Kondisi yang belum stabil dan nyeri haid luar biasa menjadi penyebabnya. Sampai UGD saya diberi suntikan penahan nyeri. Dan saya dirawat kembali, 2 hari.

Untuk masalah nyeri haid, saya sudah menjalani USG kandungan 3 kali. Hasilnya bagus. Alhamdulillah tidak ada kista, uterus normal, dan endometrium normal. Kata dokter, ini masalah hormonal. Tapi memang sakit (nyeri, kram perut) yang saya derita cukup hebat karena saya sampai pingsan. Dan mengatasinya ada beberapa cara, minum pil KB, atau obat-obat penahan nyeri lainnya. Namun, ada terapi yang paling mujarab katanya, “menikah dan segera hamil!”.

Kembali ke tipes saya, penyebabnya adalah pola makan yang tidak teratur, acupan gizi tidak cukup, tidak higienis, kecapekan (menyebabkan tubuh tidak fit), dll. Sedangkan bakteri salmonella itu sendiri bersumber dari feses, air seni, dan polusi udara. Hal-hal itulah yang mungkin mengkontaminasi makanan kita. Apalagi saya terbiasa beli makan di luar. Kita tidak tahu bagaimana proses pembuatan dan penyajian makanan tersebut. Untuk telur saja misalnya, jika kita tidak bersih mencuci cangkangnya terlebih dahulu, maka kemungkinan di cangkang itulah terdapat bakteri salmonella yang berasal dari feses ayamnya.

Intensive care ini harus benar-benar dilakukan selama 2-3 bulan setelah saya sembuh, bahkan dokter pernah bilang selama 6 bulan. Caranya? Tidak boleh capek (tidur minimal 8 jam per hari), makan masakan sendiri (jangan jajan di luar), banyak minum air putih, minum suplemen-Pharmaton Vit (untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan zat-zat lainnya), dan yang pasti tidak boleh “stress”.

Kemarin saya konsultasi dengan dokter saya, sekarang sudah ada Vaksin Thypoid. Walaupun bisa membantu mentamengi tubuh dari serangannya lagi, tapi tetap saja kita harus menjaga untuk tidak makan sembarangan, menjaga kondisi tubuh, olahraga juga tentunya. Vaksinasi ini dilakukan rutin 2 tahun sekali, dan hanya bisa diberikan pada orang-orang yang sudah terpapar bakteri nya. InsyaAllah minggu depan saya akan melakukan vaksinasi tersebut, karena memang harus menunggu kondisi saya sangat fit.

Typhoid (typhoid fever) is a serious disease. It is caused by bacteria called Salmonella Typhi. Typhoid causes a high fever, weakness, stomach pains, headache, loss of appetite, and sometimes a rash. If it is not treated, it can kill up to 30% of people who get it.

Some people who get typhoid become ”carriers,” who can spread the disease to others. Generally, people get typhoid from contaminated food or water. Typhoid is not common in the U.S., and most U.S. citizens who get the disease get it while traveling. Typhoid strikes about 21 million people a year around the world and kills about 200,000. Typhoid vaccine can prevent typhoid.

Silahkan lihat disini!

Sekiranya begitu yang bisa saya share tentang sakit saya, yang semoga tidak akan berulang lagi. Semoga bermanfaat

Terimakasih buat semuanya yang sudah sangat perhatian selama ini…

Aba, Mama, maaf ya ipi ngerepotin mulu…
Ino, Jamal, makasih yak mau ngerawat gw juga
Najib, makasih sayang … juga keluargamu yg sudah direpotkan
Eva, Lia, Bebeng, serta pak De, maaf sudah membuat kalian panik dan merepotkan di malam itu … pake ada adegan telenovela segala lagi .. hehe …

Juga doa teman-teman semua .. terima kasih
Semoga Allah menjaga kalian dan memberi segala kebaikan .. Amiin

1 thought on “Intensive Care

  1. Bener Tuh Vi, cara instant ngilangin nyeri haid zuat trus punya anak,,
    kknya aya duLu juga begitu vi, tiap Haid pasTi pingsan dan sebuLan sekali slalu izin ngga sekolah ato ke kampus..
    tapi tuh penyakit nyeri haid bener2 iLang pas dia dah zuat trus Hamil,,aMpe sekarang ngga kamBuh2 Lagi,,,
    ayoo makanya bUruan zuat,,hehehe

Leave a comment